Palembang - ReaksiBerita.com - Tepuk tangan bergema di salah satu ballroom hotel di Palembang, ketika nama Firdaus Hasbullah resmi disebut sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumatera Selatan. Pengukuhan ini bukan hanya seremoni biasa. Bagi pria yang akrab disapa FH ini, momen tersebut adalah puncak dari sebuah perjalanan panjang sebagai aktivis, legislator, dan kini motor penggerak kebangsaan di Bumi Sriwijaya.
Firdaus bukan sosok asing di dunia pergerakan. Sejak masa mahasiswa, ia dikenal sebagai aktivis vokal yang tak segan turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat. Jejak itu kemudian membawanya masuk ke dunia politik, hingga kini ia menduduki posisi strategis sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
“Menjadi aktivis itu bukan sekadar bicara, tetapi bergerak dengan idealisme. Itu yang saya bawa sampai sekarang,” ujar Firdaus ketika ditemui usai pengukuhan.
Pengalaman itulah yang menjadikannya figur tepat memimpin PGK Sumsel. Bagi Firdaus, PGK bukan sekadar organisasi, melainkan “rumah besar” untuk merawat cita-cita kebangsaan dan membangun generasi muda yang tangguh di era yang serba cepat berubah.
Di hadapan para tokoh pemuda dan undangan, Firdaus menegaskan bahwa PGK akan menjadi perekat antargenerasi, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah.
“Kita ingin PGK menjadi ruang bertemunya gagasan dan aksi nyata. Tidak hanya diskusi, tapi turun langsung memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Dukungan pun mengalir, salah satunya dari Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, yang hadir memberikan apresiasi. Ia berharap PGK di bawah kepemimpinan Firdaus mampu melahirkan inovasi untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah gempuran disrupsi teknologi dan informasi.
Pengukuhan Firdaus Hasbullah juga menandai kebangkitan PGK di Sumatera Selatan. Sebelumnya, ia telah lebih dulu mengukuhkan pengurus PGK Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang ia sebut sebagai “tonggak awal” sebelum PGK merambah ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel.
Bukan hanya pengembangan organisasi, Firdaus membawa mandat besar dari Ketua Umum PGK Pusat, Bursah Sarnubi, untuk menjadikan PGK Sumsel sebagai model pergerakan yang relevan dengan tantangan zaman.
“PGK ini bukan organisasi seremonial. Kita akan bergerak, membina pemuda, menanamkan nilai nasionalisme, dan menghadirkan program yang menyentuh masyarakat,” tegas Firdaus.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan kontestasi politik, Firdaus menegaskan PGK harus tetap menjadi garda ideologis yang menjaga nilai kebangsaan. Baginya, anak muda bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
“PGK Sumsel harus melahirkan pemuda yang berpikir kritis, adaptif terhadap teknologi, tapi tetap kokoh memegang jati diri bangsa,” pungkasnya.
Kini, dengan dukungan dari berbagai pihak, PGK Sumsel bersiap menjadi motor penggerak kebangsaan di Sumatera Selatan. Dan di balik semua itu, nama Firdaus Hasbullah menjadi simbol bahwa idealisme tidak pernah lekang oleh waktu—dari jalanan, parlemen, hingga panggung pergerakan. ( RED ).
